LONGKI KEMAJUAN SULTENG

LONGKI KEMAJUAN SULTENG

KEAMANAN TERJAMIN

KEAMANAN TERJAMIN
Pilih No.Urut "3" Gubernur Sulteng

KAMPANYE LONGKI & SUDARTO

KAMPANYE LONGKI & SUDARTO
CAGUB SULTENG 2011-2016

For Executif Sulteng

For Executif Sulteng

Senin, 27 Desember 2010

Hal-hal yang Pengaruhi Cara Kita Berpakaian


Hal-hal yang Pengaruhi Cara Kita Berpakaian
Rabu, 22/12/2010 | 18:38 WIB
KOMPAS.com - Mencari gaya pribadi bukan hal yang mudah untuk setiap orang. Namun begitu Anda menemukannya, Anda baru akan menyadari bahwa lewat pakaian, Anda bisa mengekspresikan diri dan menunjukkan siapa diri Anda. Tanpa sadar, ada banyak hal di luar sana yang bisa memengaruhi cara kita berpakaian dan bergaya. Percaya atau tidak, gaya personal seseorang bisa mengubah perspektif seseorang. Bagaimana cara membangun gaya Anda? Coba trik berikut:

Selebriti
Sepertinya saat ini sudah tak ada lagi yang original. Kebanyakan hal juga berdasarkan inspirasi dari hal lain. Yang kebanyakan terjadi adalah modifikasi dari suatu hal yang pernah ada. Gaya berbusana setiap orang diekspresikan berbeda dari satu orang ke orang lainnya. Yang paling mudah dilihat adalah gaya berpakaian selebriti. Segala macam media akan menggunakan gaya berpakaian selebriti dalam menunjukkan contoh berpakaian. Para selebriti pun akan makin abadi dalam ingatan banyak orang lewat gaya mereka berpakaian.

Contohnya, Sophia Loren dengan gaya seksi dan elegan, atau Audrey Hepburn yang punya gaya unik, berkelas, elegan, tetapi tetap simpel. Untuk zaman sekarang, tentu ada Lady Gaga yang menggunakan busana seperti futuristik dan tidak bisa tampil minimalis, serta harus selalu sempurna. Salah satu artis muda lainnya yang juga terlihat selalu bergaya dengan keunikannya, Rihanna. Ia selalu mengenakan sepatu berhak tinggi, sensual, dan sempurna. Ada begitu banyak inspirasi dari para selebriti, baik dari luar negeri maupun dalam negeri, tetapi Anda tak perlu meniru gaya mereka berpakaian dari atas sampai bawah, Anda bisa cukup mengambil ide garis besarnya saja. Tak mungkin kan Anda ke kantor mengenakan pita besar dari wig seperti yang dikenakan Lady Gaga?

Musik
Salah satu bahasa yang kita semua miliki adalah musik. Ada yang hanya suka mendengarkan, ada yang lebih suka memainkan alat musiknya, ada yang lebih suka menyanyi, apa pun itu, intinya, kita semua suka musik. Jika Anda perhatikan, genre-genre musik memiliki cara berpakaiannya masing-masing. Dari rock, punk, grunge, rap, R n B, pop,techno, indie, clubbing, dan bahkan dangdut pun punya gaya berdandan yang berlainan. Cobalah lihat ke dalam diri Anda, kenali musik kesukaan Anda, dan lihat gaya berpakaian orang-orang yang berada dalam aliran musik tersebut. Cari inspirasi dari sana.

Teman-teman
Di penghujung hari, apa pun yang kita kenakan, teman-teman terdekat kitalah yang paling mengerti kita. Dengan mereka pula kita menghabiskan banyak waktu bersama. Sadar atau tidak, cara mereka berpakaian ternyata memengaruhi cara kita berpakaian. Teman memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap diri kita, termasuk dalam pemilihan gaya. Karena Anda dekat dengan mereka, tanpa sadar, Anda akan belajar dari mereka, dan mengambil sedikit gaya mereka. Fakta bahwa Anda berteman saja sudah menunjukkan adanya kesamaan kesukaan di antara Anda. Darinya, Anda bisa melihat dan meminta saran untuk bergaya. Jika pun ada perbedaan pendapat, Anda dan dia tetap saling belajar dari opini yang berbeda, ini akan menjadi hal yang melengkapi Anda dalam menentukan gaya yang paling pas untuk Anda.

NAD

Editor: Nadia Felicia

Sumber: dailyfashionandstyle

Gaya Berbusana Ibu Negara Amerika Serikat


Gaya Berbusana Ibu Negara Amerika Serikat
Michelle Obama mengenakan rancangan Jason Wu saat malam pesta inagurasi Barack Obama sebagai presiden AS.
Selasa, 9/11/2010 | 15:32 WIB
KOMPAS.com - Menjadi orang ternama di Amerika Serikat sudah pasti akan menyangkut pula orang-orang di sekitarnya. Sejak terpilihnya Barrack Obama sebagai presiden Amerika Serikat, sosok wanita yang ada di sisinya, juga ikut menjadi sorotan. Kecantikan, gaya, dan pribadi Michelle Obama, sang First Lady tak hanya memikat sang suami, tetapi juga masyarakat AS.

Salah satu hal yang paling menonjol mengenai Michelle Obama adalah gaya berbusananya. Ia dinilai sebagai ibu negara yang pandai bergaya, meski tak sedikit pula yang tidak setuju dengan pilihan gayanya. Gaya berbusana Michella Obama terus menjadi sorotan sejak terpilihnya Barack Obama sebagai Presiden AS pada tahun 2008 lalu. Ia dikenal memiliki sense berbusana yang tidak kolot, tetapi juga tidak berlebihan. Ia mencoba menambahkan detail unik di busananya atau menggunakan warna-warna terang yang tidak biasa dikenakan oleh para ibu negara sebelum-sebelumnya.

Hal yang membuat Michelle terlihat menarik dalam busana-busana yang ia kenakan karena ia memiliki tubuh yang kencang dan terjaga baik. Terlihat bahwa ibu dari Malia dan Sasha Obama ini memang menjaga tubuhnya. Anda bisa melihat tubuhnya yang tinggi semampai tetap kencang, apalagi ia kerap menggunakan baju tanpa lengan (sleeveless) dan memamerkan lengannya yang kencang. Ia pun menjadi satu-satunya ibu negara yang pernah masuk dalam daftar wanita terseksi oleh majalah pria dewasa, Maxim.

Busana Sebagai Pernyataan Diri
Wanita kelahiran 17 Januari 1964 ini memang gemar mengenakan busana-busana dari perancang-perancang bukan dari mainstream atau perancang yang sudah kenamaan. Contohnya, pada malam pesta inagurasi terpilihnya Barack Obama sebagai presiden AS, Michelle memilih gaun putih one shoulder kreasi perancang Amerika kelahiran Taipei yang berusia 26 tahun, Jason Wu. Lalu, ia pun beberapa kali terlihat mengenakan pakaian rancangan Thakoon, desainer Amerika yang berasal dari Thailand, khususnya saat kunjungan ke Paris. Lalu salah satu desainer yang pakaiannya juga sering dikenakan Michelle adalah Azzedine Alaia dari Tunisia. Selain itu, busana-busana dari perancang asal Kuba, Narciso Rodriguez. Bahkan, pernah, Michelle mengenakan kardigan dari perancang asal Jepang, Junya Watanabe. Tak hanya busana dari perancang-perancang saja, tetapi Michelle juga sering mengenakan pakaian brand perusahaan ritel, seperti J.Crew.

Bukan hanya bermaksud tampil cantik, namun, ada pesan lain yang dimaksudkan dalam gayanya berpakaian. Dalam sebuah wawancara dengan majalah Time, Michelle mengakui bahwa gaya berpakaiannya yang berbeda memang merupakan caranya untuk mengekspresikan diri. "Akan selalu ada orang yang mengkritik kita, termasuk dalam gaya berpakaian. Namun, jika Anda merasa nyaman dengan pilihan Anda sendiri, maka semua omongan itu hanya berakhir pada percakapan saja. Semua orang punya hak untuk berbicara. Anda punya kesempatan untuk memilih sesuatu, dan Anda akan memiliki konsekuensi atas pilihan itu. Tetapi setidaknya, itu pilihan Anda," ungkap Michelle kepada majalah Time.

Perhatian
Pilihan berbusana Michelle memang tidak lepas dari orang-orang yang mendandaninya. Tentu, sebagai istri dari Presiden AS, Anda tak punya banyak waktu luang untuk berbelanja atau jalan-jalan ke mal. Ia punya tim untuk mencarikannya busana yang akan ia kenakan, tentu pada akhirnya ia yang memakailah yang akan memilih. Ia juga tentu harus menyesuaikan caranya berpakaian dengan tempat yang akan ia datangi, serta orang yang ia temui.

Ia dikenal mampu menyesuaikan gayanya dengan tempat yang ia datangi. Contoh, saat ia datang ke sebuah sekolah bahasa di London, ia mengenakan kardigan wol, seperti yang dikenakan para murid di sana. Namun, tentu miliknya dibuat lebih edgy dengan motif dan warna yang lebih menarik, karena rancangan desainer Jepang Junya Watanabe. Lain lagi, dalam kunjungannya ke Perancis, saat bertemu dengan Carla Bruni-Sarkozy, ia mengenakan coat panjang, mirip seperti trademark berbusana Carla Bruni-Sarkozy yang seringkali mengenakan coat panjang keluaran Christian Dior. Atau dalam kunjungan sebelum ke Indonesia hari ini, di India, Michelle terlihat menggunakan busana berkilau dan glamor untuk menghadiri jamuan makan malam bersama pemimpin negara tersebut. Blus sheer lengan panjang dan rok panjang berkilau terlihat manis dikenakan Michelle.

Menggerakkan Roda Ekonomi
Soal berbusana, jangan anggap kemampuannya hanya sebatas mengenakan saja. Tetapi, seperti dilaporkan Time, busana yang dikenakan wanita asal Chicago ini mampu menggerakkan roda ekonomi dunia fashion AS. Laporan dari Harvard Business Review menunjukkan bahwa ibu negara AS ke-44 ini memiliki kemampuan untuk menggerakkan pendapatan bagi desainer yang busananya ia kenakan.

Dikutip dari Time, David Yearmack, profesor dari Stern School of Business di New York menganalisa, antara November 2008-Desember 2009, saham perusahaan busana dari pakaian yang dikenakan oleh Michelle (sekitar 29 merek), mengalami perubahan yang tidak biasa. Dari data tersebut ditemukan bahwa Michelle Obama menggerakkan sekitar 2,7 miliar dolar AS dari 29 merek tadi sepanjang 189 penampilannya di hadapan publik.

Bahkan, setelah datang ke acara Nobel Peace Prize di Desember 2009, perusahaan yang terkait dengan pakaian yang ia kenakan, khususnya Macy's, Nordstrom, Saks, Dilliard's, serta Phillips-Van Heusen and Richemont, mengalami peningkatan sekitar 772 juta dolar AS. Pada penampilannya dalam acara The Tonight Show, Michelle mengenakan busana keluaran J.Crew, pada hari itu, saham perusahaan tersebut seharga sekitar 16,24 dollar AS, hari berikutnya, naik hingga 8 persen, dan tiga hari kemudian naik hingga 25 persen, dan ini bukan karena ada pergolakan ekonomi atau tren apa pun. Menurut Yearmack, pergerakan ekonomi ini dimungkinkan karena kemampuan Michelle untuk mengkombinasikan busana high-end dengan busana ritel yang lebih terjangkau oleh masyarakat kebanyakan.


NAD

Editor: Nadia Felicia

Sumber: TIME

Anda punya waktu 7 detik untuk menciptakan kesan pertama yang baik.


Bangun Kesan Pertama yang Hebat lewat Dandanan
Anda hanya punya waktu tujuh detik untuk menciptakan kesan pertama yang baik.
Senin, 13/12/2010 | 15:36 WIB

KOMPAS.com - Ketika Anda sedang menghadapi wawancara kerja, image seperti apakah yang ingin Anda sampaikan kepada pewawancara? Sebab, bagaimaan kita menampilkan diri kita akan sangat memengaruhi kesan pertama yang ditangkap oleh pewawancara tentang diri kita.

“Kita mempunyai sekitar tujuh detik untuk memberikan kesan pertama yang baik," kata Kristen Kaleal, wardrobe stylist dan penulis fashion. "Itulah waktu yang kita gunakan untuk bersalaman dan memilih tempat duduk."

Menurutnya, dalam waktu tujuh detik tersebut, kita sedang diukur dan dinilai oleh pewawancara. Dari tingkat pendidikan kita, pembawaan kita, perhatian kita terhadap detail, dan seberapa percaya dirinya kita. Kesan pertama yang kita buat akan berbicara jauh lebih banyak daripada kata-kata yang kita ucapkan.

Karena waktu untuk memancarkan kesan pertama yang sempurna itu sangat terbatas, maka kita perlu menata citra diri kita jauh sebelumnya. Dengan demikian kita bisa meningkatkan kesan yang kita buat untuk orang lain. Berikut adalah 10 hal yang perlu dan tidak perlu kita lakukan saat menghadapi proses pencarian kerja.

DOS
1. Minta pendapat teman-teman atau keluarga mengenai citra diri Anda

Teman dekat atau keluarga pasti mau jujur mengenai citra diri Anda. Pastikan agar mereka sungguh-sungguh jujur, dan jangan bersikap defensif. Jika mereka menilai Anda "terlalu tua", "sok anak muda", "kuno", atau apapun, ada kemungkinan kesan inilah yang Anda tampilkan saat mencari pekerjaan. Dengarkan masukan dari teman-teman atau keluarga Anda, lalu carilah cara untuk membuat citra diri Anda saat ini tetap sejalan dengan kesan yang ingin Anda tampilkan.
2. Pastikan kebersihan diri
Hal ini menyangkut kebersihan rambut, wajah, kuku, kulit, hingga bau badan. Hindari datang ke sesi wawancara dengan cat kuku yang sudah somplak, rambut berminyak karena belum keramas, stoking yang robek, atau sepatu yang lusuh berdebu. Jangan lupa, bersihkan tas Anda. Jangan sampai ketika Anda sedang mencari bolpoin, tiba-tiba ada bon-bon pembayaran makanan, kwitansi, atau tisu yang sudah lusuh ikut melompat keluar.

3. Belilah satu-dua pakaian dengan kualitas terbaik yang Anda mampu 
Anda bisa memanfaatkan momen diskon untuk mendapatkan pakaian atau sepatu yang berkualitas dengan harga miring. Meskipun potongannya sederhana, atau klasik, mengenakan pakaian yang baik akan menambah percaya diri.

4. Berpakaianlah dengan membayangkan posisi Anda di kantor
“Jika Anda sedang mencari posisi dimana Anda harus bisa dijumpai dengan mudah, jangan memilih pakaian dengan warna yang tajam atau menjemukan," kata Kaleal. Jika Anda melamar suatu posisi kreatif, pakaian yang terlalu kaku atau membosankan juga bisa memberatkan Anda.

5. Kenakan pakaian yang pas
Penampilan kita akan lebih baik jika kita mengenakan pakaian yang sesuai dengan bentuk tubuh kita, dan pas. Kita jadi kelihatan utuh dan merasa lebih percaya diri. Dengan penampilan yang "beres", kita bisa berkonsentrasi dengan lawan bicara dan berfokus pada tugas-tugas yang harus dilakukan.

DON'TS
6. Berpakaian terlalu kasual, apapun posisi Anda 
Karyawan di perusahaan bidang kreatif biasa terlihat hanya mengenakan t-shirt dan jeans. Namun saat wawancara kerja, tetaplah memakai business attire. Setidaknya, kenakan blazer yang berkualitas baik untuk menutup t-shirt Anda.
7. Mengenakan pakaian yang terlalu terbuka
Kaleal menyarankan "aturan empat jari". “Taruh empat jari Anda di bawah tulang selangka. Jika atasan Anda menyentuh area tersebut, Anda tidak perlu khawatir potongan leher atasan Anda terlalu rendah," paparnya. Untuk panjang rok, letakkan empat jari Anda di atas lutut untuk memastikan rok Anda cukup panjang.

8. Terlalu polos, atau terlalu menor 
“Beberapa profesor bidang ekonomi mengatakan bahwa perempuan yang memakai make-up akan digaji lebih tinggi," ujar Kaleal. "Jadi, memulas wajah dengan make-up dengan pas juga sangat penting bagi kita. Terlalu polos juga tak baik, karena Anda bisa terlihat pucat atau lusuh.

9. Penampilan yang bisa mengalihkan perhatian
Bukan hanya pakaian dengan warna atau motif yang terlalu ngejreng, tetapi juga tatanan dan warna rambut yang terlalu heboh, dan tentunya aksesori yang terlalu banyak. Anda tentu ingin pewawancara berfokus pada jawaban Anda, kan, bukan pada apa yang Anda kenakan?

10. Membawa tas yang besar
Ibarat seorang teman yang membawa tiga koper untuk perjalanan selama tiga hari, sebaiknya Anda tak usah membawa tas kerja Anda yang biasanya. Hindari tas yang besar seperti tote bag, dan map portofolio yang penuh berisi kertas-kertas yang menunjukkan prestasi Anda. Kaleal menyarankan untuk membawa clutch di dalam tote bagAnda.

DIN

Editor: Dini

Sumber: Excelle

7 Tips Liburan Tanpa Terganggu Pekerjaan


7 Tips Liburan Tanpa Terganggu Pekerjaan
Siapkan segala sesuatunya sebelum Anda meninggalkan kantor.
Rabu, 20/5/2009 | 17:13 WIB
KOMPAS.com - Weekend ini banyak orang mengambil cuti pada hari Jumat, supaya bisa libur 4 hari. Tak terkecuali Anda, apalagi Si Kecil sudah merengek ingin diajak jalan-jalan. Agar cuti Anda tak terganggu pekerjaan, simak kiat berikut!
1. Jadwal tepat
Penelitian memperlihatkan, para eksekutif mempertimbangkan waktu liburannya bersamaan dengan liburan anaknya. Hal ini bukan saja karena bulan-bulan tadi merupakan waktu yang baik untuk berlibur, tetapi sebagian besar bisnis memang cenderung lebih lesu dibanding bulan-bulan lainnya.
2. Susun rencana
Pastikan tidak ada jadual kegiatan yang dilakukan departemen Anda bersamaan dengan saat Anda cuti. Jika acaranya memang sudah direncanakan jauh hari sebelumnya, mungkin sebaiknya Anda mempertimbangkan untuk menunda liburan.
3. Rekan kerja
Carilah rekan sekerja yang bisa dan mau menggantikan Anda. Mintalah pada rekan sekerja yang bisa dipercaya untuk membantu Anda selagi berlibur. Atasan Anda mungkin bisa membantu dalam menentukan siapa yang bisa membantu ketika Anda pergi, untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Selain itu, berikan nama dan nomor telepon pengganti selama Anda liburan kepada pelanggan dan rekan sekerja Anda. Cantumkan dan sebutkan juga pada "out of office email" dan "mail box" telepon Anda agar orang yang menghubungi menjadi tahu, kepada siapa mereka harus berhubungan selama Anda tak ada di kantor.
4. Atur rapat
Pertimbangkan untuk mengatur rapat dengan orang pengganti Anda, untuk mengingatkan mereka mengenai tugas-tugas yang penting dan jadwal deadline. Jelaskan proses dan prosedur yang relevan, dan pastikan pengganti Anda tahu di mana Anda menyimpan dokumen-dokumen yang diperlukan.
5. Kabarkan ke rekan lain
Beritahukan kepada rekan sekerja dan pelanggan Anda, dalam beberapa hari ini Anda akan pergi berlibur. Informasi ini akan memberikan waktu yang cukup bagi mereka untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan selama Anda tak ada di kantor.
6. Efek teknologi
Salah satu hal yang membuat orang stres ketika kembali bekerja usai liburan adalah setumpuk email atau surat yang menggunung. Agar terhindar dari tugas "tambahan" menghapus ratusan email, manfaatkan "rules" atau fasilitas yang ada, yang memungkinkan Anda menyortir email yang masuk. Sebagian besar program email memiliki fasilitas fungsi ini, misalnya Anda memberi tanda pada email dari IT, mengenai informasi terbaru untuk langsung masuk ke folder"deleted items" karena isinya pasti sudah tak relevan lagi ketika Anda kembali ke kantor. Atau, mungkin Anda ingin mengatur "rules" untuk mengarahkan email dari orang-orang tertentu ke pengganti Anda sehingga tak ada yang terlewatkan ketika Anda tak ada.
7. Batasi telepon
Bila memungkinkan, sebaiknya tinggalkan saja laptop dan segala macam dokumen kerja Anda di rumah. Batasi keterlibatan Anda dengan kantor hanya pada hal-hal yang sangat penting saja.
Dan yang terakhir yang tak kalah pentingnya, Anda harus betul-betul rileks sebelum kembali masuk kerja. Dengan menyadari segala sesuatunya bisa terkendali dengan baik, Anda sungguh-sungguh akan dapat menikmati liburan Anda dan keluarga, tanpa terganggu urusan kantor yang membuat stres.



Kebaya Yasra Studio di Jakarta Fashion Week

galeri
Kebaya Yasra Studio di Jakarta Fashion Week
Detail ala kelopak mawar di sekitar dada pada desain kebaya Yasra Studio seakan menarik perhatian ke arah wajah si pengguna. (Foto: Banar Fil Ardhi) Beri rating busananya:

Kebaya Desainer di Pembukaan JFW

16 Kebaya Desainer di Pembukaan JFW
Koleksi Afif Syakur dengan kebaya nonya biru simpel dan lengan lonceng terbuka, plus aksen di pinggiran leher. (Foto: Banar Fil Ardhi). Beri rating hasil desainnya:

Busana Muslim Kasual Modern dari Up to Date

galeri
"Replayshion": Busana Muslim Kasual Modern dari Up to Date
Celana-celana longgar menjadi primadona koleksi Up to Date. Celana bisa membantu wanita berkerudung untuk beraktivitas leluasa tanpa mengorbankan gaya. Apakah Anda suka dengan gaya rancang dan padu padan yang ditawarkan Up to Date di atas ini? (Foto: Banar Fil Ardhi)

galeri "Collage", Studio 133 Biyan

galeri
"Collage", Studio 133 Biyan
"Saya tidak ingin mendikte pelanggan saya. Mereka bebas mengenakan busana saya seperti interpretasi mereka. Termasuk dengan menggunakan kebaya sebagai luaran," jelas Biyan, saat konferensi pers sesaat sebelum pagelaran busananya. Cape, kebaya, dan jaket merupakan kunci utama desain busana yang ia peragakan malam itu. (Foto: Banar Fil Ardhi) Beri rating tentang gaya desainnya:
galeri
Batik Atraktif Edbe
Kebebasan dari pakem merupakan inspirasi perancang kenamaan Eddy Betty dalam mengolah busana lini keduanya, Edbe (baca: e di bi). Salah satu yang ia peragakan dalam lini busana ready to wear-nya adalah penggunaan bahan batik yang didesain modern, juga styling yang bisa jadi ide, seperti perpaduan dengan denim. Suka dengan styling Eddy Betty ini?

galeri

galeri
"Replayshion": Busana Muslim Kasual Modern dari Up to Date
Up to Date, merek busana muslim kasual memperkenalkan koleksi terbarunya untuk tahun 2011. Koleksi yang diberi nama "Replayshion" ini banyak mengusung celana loose dan layering. Suka dengan ide ini? (Foto: Banar Fil Ardhi)

Inilah 3 Srikandi Teladan Itu


Inilah 3 Srikandi Teladan Itu
Peraih penghargaan Srikandi Awards 2010 untuk kategori MDGs 1. Penghargaan I diraih oleh Bidan Siti Fatonah dari Kendal, penghargaan II diraih Bidan Emy Riswati dari Kendal, dan penghargaan III diraih Bidan Siti Makhmuroh dari Cilacap.
Selasa, 21/12/2010 | 21:46 WIB
KOMPAS.com - Peliknya hambatan, mimimnya dana tidak menghambat 3 srikandi ini menjalankan tugas mulia. Siti Fatonah (Kendal), Debora Harmi (Semarang), dan Sinti Muntianah (Batu) adalah wanita-wanita yang mendedikasikan diri untuk membantu wanita-wanita di sekitar mereka untuk mendapatkan bantuan kesehatan, khususnya dalam penanganan kesehatan saat kelahiran.
Ketiga perempuan luar biasa ini meraih penghargaan atas proposal dan upaya mereka dalam menjalankan tugas sebagai bidan di daerah-daerah mereka. Ketiga srikandi ini mencapai penghargaan bersama dengan 6 bidan lainnya (ketiga kategori masing-masing memiliki 3 finalis). Pengumuman pemenang ini digelar dalam Srikandi Award 2010 di Balai Kartini Rafflesia Ballroom, Jakarta, Selasa, 21 Desember 2010.
Ketiga srikandi ini adalah bidan-bidan dari daerah yang mengajukan proposal kepada Pos Bhakti Bidan dalam rangka meraih penghargaan sebagai "Srikandi Award" yang digelar PT Sari Husada dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) untuk mencari bidan terbaik. Para bidan terbaik ini sebelumnya telah melalui beberapa tahapan, antara lain; pengajuan proposal, mentoringmonitoring, dan evaluasi program. Sebanyak 500 proposal dari berbagai daerah di Indonesia telah diseleksi untuk menemukan yang terbaik dari 3 kategori yang bertujuan untuk mencapai Millenium Development Goals (MDGs) 2015.
Srikandi Award yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2009 itu merupakan program pembinaan dan penghargaan terhadap bidan yang memberi bakti kepada masyarakat dalam upaya menurunkan angka malnutrisi (MDGs 1), angka kematian anak (MDGs 4), dan meningkatkan kualitas kesehatan ibu (MDGs 5). Program ini diharapkan mampu menginspirasi dan mengajak para bidan lain untuk ikut berkomitmen dan berupaya mendukung terciptanya peningkatan kualitas taraf kesehatan masyarakat, khususnya ibu dan anak.
"Bidan telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia, terutama di daerah-daerah yang memiliki kondisi geografis yang sulit terjangkau oleh tenaga kesehatan lainnya. Para bidan ini memiliki dedikasi dan komitmen yang tinggi dalam membangun serta meningkatkan kualitas kesehatan di daerah mereka masing-masing. Oleh karena itu, kami memberikan apresiasi kepada para bidan yang telah menjadi tokoh teladan di masyarakat di bidang kesehatan dan sosial. Sesuai harapan, seluruh proposal Pos Bhakti Bidan yang kami terima telah memaparkan program-program kesehatan yang sangat berguna untuk memajukan kesehatan masyarakat tempat bidan itu bekerja," jelas Yeni Fatmawati, Corporate Affairs Director PT Sari Husada dalam siaran pers.
"Penghargaan ini diberikan kepada para wanita-wanita luar biasa yang berkontribusi terhadap peningkatan kesehatan wanita di Indonesia. Menjadi bidan membutuhkan dedikasi dan tanggung jawab besar karena 60 persen kelahiran di Indonesia adalah lewat bidan. Seringkali mereka diminta melakukan begitu banyak tugas yang di luar tanggung jawab mereka. Bahkan tak jarang, mereka diminta melewati bukit-bukit, menaiki sampan, dan medan berat lainnya untuk sampai ke pasien mereka. Semoga cerita-cerita inspiratif para srikandi ini bisa menjadi harapan atas perbaikan kesehatan ibu dan anak di Indonesia di masa depan," papar Boris Bourdin, Presiden Direktur PT Sari Husada saat pembukaan malam penghargan.

NAD

Editor: Nadia Felicia
    Font: A A ADibaca : 4025

Awas, Sakit gara-gara Perubahan Cuaca


Awas, Sakit gara-gara Perubahan Cuaca
Senin, 20/12/2010 | 18:19 WIB
KOMPAS.com  Pernah mengalami perubahan cuaca yang amat mendadak dalam 1 jam yang sama? Tadinya panas terik, tiba-tiba hujan deras beserta angin kencang? Ya, belakangan ini perubahan cuaca amat tidak bisa diprediksi. Ternyata, hal itu bisa memengaruhi kesehatan tubuh kita, yang pada ujungnya berakibat pada tingkat produktivitas kita, apalagi bagi yang sensitif terhadap perubahan cuaca.

Belakangan ini kehidupan kita amat penuh akan stres dari berbagai macam sebab. Tanpa kita sadari, hal itu melemahkan imunitas tubuh. Karenanya, banyak hal yang bisa memengaruhi kesehatan tubuh, termasuk perubahan cuaca, meski hanya sedikit. Pada masa lalu, hanya mereka yang sudah senior yang merasa lemah ketika terjadi perubahan cuaca yang ekstrem. Sekarang, bahkan orang yang sehat pun mengalami ketidaknyamanan. Sensitivitas ini khususnya lebih terasa bagi mereka yang hidup di perkotaan ketimbang mereka yang hidup di pedesaan.

Para ahli kesehatan melihat manusia sebagai makhluk elektromagnetik. Jika ada perubahan di luar (yang terjadi ketika ada penurunan tekanan udara atau badai magnetik yang mendadak), maka hal itu akan memengaruhi tubuh kita.

Tubuh kita secara otomatis beradaptasi dengan kondisi baru, yang terjadi pada perubahan besar-kecilnya pembuluh darah yang mencoba menjaga level tekanan darah sebelumnya. Hal pertama yang bereaksi saat terjadi fluktuasi cuaca adalah orang yang memiliki masalah penyakit kardiovaskular. Rendahnya tekanan udara juga sering menjadi masalah bagi yang punya masalah hypotensive (tekanan darah rendah). Mereka cenderung akan merasa lelah, gugup, dan mengantuk. Sementara itu, orang yang hypertensive (tekanan darah tinggi) sangat sensitif terhadap peningkatan kelembaban udara dan peningkatan tekanan udara.

Pencegahan
Jika Anda mau berusaha keras, maka Anda bisa mengurangi perlahan gejala sensitivitas terhadap perubahan cuaca dengan melawannya:
* Fokuslah pada proses mengatasi masalah kesehatan Anda karena perubahan cuaca sering kali membuat penyakit yang sudah ada bertambah parah.
* Cek kelenjar tiroid. Defisiensi iodin akan memperparah sensitivitas terhadap cuaca.
* Kurangi atau berhenti mengonsumsi minuman berkarbonasi atau berkafein.
* Dukung imun tubuh Anda dengan adaptagen, seperti ginseng, vitamin C, dan vitamin E. Berolahraga juga bisa membantu Anda, seperti joging dan berjalan kaki, untuk membantu memperbaiki pembuluh darah dan menguatkan sistem saraf tubuh.
* Apa pun cuacanya, coba usahakan untuk menghabiskan banyak waktu di udara segar.
* Jika Anda punya masalah tekanan darah tinggi, maka buat tubuh sehangat mungkin saat cuaca sedang dingin.
* Jika Anda punya masalah tekanan darah rendah, maka mulailah hari Anda dengan olahraga fisik untuk mendorong sirkulasi darah.
* Makan makanan yang seimbang. Jangan mulai diet untuk pengurusan badan, tetapi hindari makan berlebihan. Berikut apa yang bisa Anda tambahkan dalam diet harian Anda: bit, kismis, aprikot kering, buah plum kering, jeruk, kacang-kacangan, bawang bombay, dan madu.
* Selalu bersiap terhadap cuaca ekstrem yang berubah-ubah. Selalu bawa payung dan jaket.

NAD

Editor: Nadia Felicia

Sumber: geniusbeauty

Anak Berkembang Positif Jika Dihargai


Anak Berkembang Positif Jika Dihargai
Senin, 27/12/2010 | 13:14 WIB
KOMPAS.com - Setiap orangtua tentu berbangga jika memiliki buah hati dengan potensi dan konsep diri positif. Anak yang senang bereksplorasi, lebih mampu berperan dalam lingkungannya, mudah bergaul dan bersosialisasi. Untuk mencetak karakter semacam ini, orangtua perlu memberikan penghargaan kepada anak. Dengan begitu, potensi dalam diri anak akan berkembang secara positif.

Henny Supolo Sitepu, pakar pendidikan dari Yayasan Cahaya Guru, menjelaskan penghargaan positif dari orangtua kepada anak bisa beragam bentuknya. Salah satunya, memberikan kesempatan kepada anak untuk mengeksplorasi lebih jauh bidang yang diminatinya.

Salah satu contoh, kata Henny, seorang nenek memberikan penghargaan kepada cucunya (saat itu masih duduk di Sekolah Dasar) saat memenangkan kegiatan mengenai lingkungan. Nenek tersebut memberikan hadiah yang kreatif, yakni menyematkan gelar "Menteri Lingkungan Sehari" kepada cucunya.

Anak tersebut, kisah Henny, menjalankan peran tersebut dengan sungguh-sungguh. Seperti mengikuti rapat, mendengarkan masalah dan berdiskusi dengan "staf"nya, serta bertanya berbagai hal yang tidak dipahaminya.

"Bisa dibayangkan, pengalaman ini pasti akan membuat anak tersebut lebih terpacu untuk berperan dalam memperbaiki lingkungan, setidaknya dalam porsinya sendiri, di manapun ia berada," tutur Henny kepada Kompas Female melalui surat elektronik.

Orangtua merugi jika anak tak dihargai
Konsep diri positif seperti ini juga terbangun pada 36 delegasi Konferensi Anak Indonesia (KAI) 2010 yang digelar November lalu. KAI memberikan anak kesempatan dan pembelajaran untuk mengembangkan diri dan bersosialisasi.

Henny, sebagai salah satu konseptor KAI, mengakui anak-anak delegasi KAI memiliki kesanggupan beradaptasi dalam waktu cepat, menerima perbedaan dengan baik, memiliki kepekaan dengan teman-teman dari berbagai latar belakang budaya yang berbeda.

"Dalam konferensi ini, anak-anak memiliki kesempatan mendengar dan berbicara. Anak-anak ini memiliki potensi pemimpin yang bisa mendengar, peka, berani, bertanggung jawab, mampu berperan dalam berbagai hal dan memiliki perasaan kebangsaan yang tinggi," jelas Henny di sela konferensi beberapa waktu lalu.

Kata Henny, kesempatan belajar mengembangkan diri seperti konsep konferensi juga bisa diterapkan orangtua di rumah.

"Setiap keluarga bisa menciptakan konferensi anak semacam ini di rumah masing-masing," tutur Henny, menegaskan anak-anak akan sulit mengembangkan diri secara optimal jika tak diberikan kesempatan.

Adalah suatu kerugian jika orangtua menyia-nyiakan potensi anak karena kurang atau bahkan tidak menghargai anak, tandas Henny.

WAF

Editor: Asep Candra