LONGKI KEMAJUAN SULTENG

LONGKI KEMAJUAN SULTENG

KEAMANAN TERJAMIN

KEAMANAN TERJAMIN
Pilih No.Urut "3" Gubernur Sulteng

KAMPANYE LONGKI & SUDARTO

KAMPANYE LONGKI & SUDARTO
CAGUB SULTENG 2011-2016

For Executif Sulteng

For Executif Sulteng

Senin, 27 Desember 2010

Awas, Sakit gara-gara Perubahan Cuaca


Awas, Sakit gara-gara Perubahan Cuaca
Senin, 20/12/2010 | 18:19 WIB
KOMPAS.com  Pernah mengalami perubahan cuaca yang amat mendadak dalam 1 jam yang sama? Tadinya panas terik, tiba-tiba hujan deras beserta angin kencang? Ya, belakangan ini perubahan cuaca amat tidak bisa diprediksi. Ternyata, hal itu bisa memengaruhi kesehatan tubuh kita, yang pada ujungnya berakibat pada tingkat produktivitas kita, apalagi bagi yang sensitif terhadap perubahan cuaca.

Belakangan ini kehidupan kita amat penuh akan stres dari berbagai macam sebab. Tanpa kita sadari, hal itu melemahkan imunitas tubuh. Karenanya, banyak hal yang bisa memengaruhi kesehatan tubuh, termasuk perubahan cuaca, meski hanya sedikit. Pada masa lalu, hanya mereka yang sudah senior yang merasa lemah ketika terjadi perubahan cuaca yang ekstrem. Sekarang, bahkan orang yang sehat pun mengalami ketidaknyamanan. Sensitivitas ini khususnya lebih terasa bagi mereka yang hidup di perkotaan ketimbang mereka yang hidup di pedesaan.

Para ahli kesehatan melihat manusia sebagai makhluk elektromagnetik. Jika ada perubahan di luar (yang terjadi ketika ada penurunan tekanan udara atau badai magnetik yang mendadak), maka hal itu akan memengaruhi tubuh kita.

Tubuh kita secara otomatis beradaptasi dengan kondisi baru, yang terjadi pada perubahan besar-kecilnya pembuluh darah yang mencoba menjaga level tekanan darah sebelumnya. Hal pertama yang bereaksi saat terjadi fluktuasi cuaca adalah orang yang memiliki masalah penyakit kardiovaskular. Rendahnya tekanan udara juga sering menjadi masalah bagi yang punya masalah hypotensive (tekanan darah rendah). Mereka cenderung akan merasa lelah, gugup, dan mengantuk. Sementara itu, orang yang hypertensive (tekanan darah tinggi) sangat sensitif terhadap peningkatan kelembaban udara dan peningkatan tekanan udara.

Pencegahan
Jika Anda mau berusaha keras, maka Anda bisa mengurangi perlahan gejala sensitivitas terhadap perubahan cuaca dengan melawannya:
* Fokuslah pada proses mengatasi masalah kesehatan Anda karena perubahan cuaca sering kali membuat penyakit yang sudah ada bertambah parah.
* Cek kelenjar tiroid. Defisiensi iodin akan memperparah sensitivitas terhadap cuaca.
* Kurangi atau berhenti mengonsumsi minuman berkarbonasi atau berkafein.
* Dukung imun tubuh Anda dengan adaptagen, seperti ginseng, vitamin C, dan vitamin E. Berolahraga juga bisa membantu Anda, seperti joging dan berjalan kaki, untuk membantu memperbaiki pembuluh darah dan menguatkan sistem saraf tubuh.
* Apa pun cuacanya, coba usahakan untuk menghabiskan banyak waktu di udara segar.
* Jika Anda punya masalah tekanan darah tinggi, maka buat tubuh sehangat mungkin saat cuaca sedang dingin.
* Jika Anda punya masalah tekanan darah rendah, maka mulailah hari Anda dengan olahraga fisik untuk mendorong sirkulasi darah.
* Makan makanan yang seimbang. Jangan mulai diet untuk pengurusan badan, tetapi hindari makan berlebihan. Berikut apa yang bisa Anda tambahkan dalam diet harian Anda: bit, kismis, aprikot kering, buah plum kering, jeruk, kacang-kacangan, bawang bombay, dan madu.
* Selalu bersiap terhadap cuaca ekstrem yang berubah-ubah. Selalu bawa payung dan jaket.

NAD

Editor: Nadia Felicia

Sumber: geniusbeauty

Tidak ada komentar:

Posting Komentar