LONGKI KEMAJUAN SULTENG

LONGKI KEMAJUAN SULTENG

KEAMANAN TERJAMIN

KEAMANAN TERJAMIN
Pilih No.Urut "3" Gubernur Sulteng

KAMPANYE LONGKI & SUDARTO

KAMPANYE LONGKI & SUDARTO
CAGUB SULTENG 2011-2016

For Executif Sulteng

For Executif Sulteng

Senin, 27 Desember 2010

Anak Berkembang Positif Jika Dihargai


Anak Berkembang Positif Jika Dihargai
Senin, 27/12/2010 | 13:14 WIB
KOMPAS.com - Setiap orangtua tentu berbangga jika memiliki buah hati dengan potensi dan konsep diri positif. Anak yang senang bereksplorasi, lebih mampu berperan dalam lingkungannya, mudah bergaul dan bersosialisasi. Untuk mencetak karakter semacam ini, orangtua perlu memberikan penghargaan kepada anak. Dengan begitu, potensi dalam diri anak akan berkembang secara positif.

Henny Supolo Sitepu, pakar pendidikan dari Yayasan Cahaya Guru, menjelaskan penghargaan positif dari orangtua kepada anak bisa beragam bentuknya. Salah satunya, memberikan kesempatan kepada anak untuk mengeksplorasi lebih jauh bidang yang diminatinya.

Salah satu contoh, kata Henny, seorang nenek memberikan penghargaan kepada cucunya (saat itu masih duduk di Sekolah Dasar) saat memenangkan kegiatan mengenai lingkungan. Nenek tersebut memberikan hadiah yang kreatif, yakni menyematkan gelar "Menteri Lingkungan Sehari" kepada cucunya.

Anak tersebut, kisah Henny, menjalankan peran tersebut dengan sungguh-sungguh. Seperti mengikuti rapat, mendengarkan masalah dan berdiskusi dengan "staf"nya, serta bertanya berbagai hal yang tidak dipahaminya.

"Bisa dibayangkan, pengalaman ini pasti akan membuat anak tersebut lebih terpacu untuk berperan dalam memperbaiki lingkungan, setidaknya dalam porsinya sendiri, di manapun ia berada," tutur Henny kepada Kompas Female melalui surat elektronik.

Orangtua merugi jika anak tak dihargai
Konsep diri positif seperti ini juga terbangun pada 36 delegasi Konferensi Anak Indonesia (KAI) 2010 yang digelar November lalu. KAI memberikan anak kesempatan dan pembelajaran untuk mengembangkan diri dan bersosialisasi.

Henny, sebagai salah satu konseptor KAI, mengakui anak-anak delegasi KAI memiliki kesanggupan beradaptasi dalam waktu cepat, menerima perbedaan dengan baik, memiliki kepekaan dengan teman-teman dari berbagai latar belakang budaya yang berbeda.

"Dalam konferensi ini, anak-anak memiliki kesempatan mendengar dan berbicara. Anak-anak ini memiliki potensi pemimpin yang bisa mendengar, peka, berani, bertanggung jawab, mampu berperan dalam berbagai hal dan memiliki perasaan kebangsaan yang tinggi," jelas Henny di sela konferensi beberapa waktu lalu.

Kata Henny, kesempatan belajar mengembangkan diri seperti konsep konferensi juga bisa diterapkan orangtua di rumah.

"Setiap keluarga bisa menciptakan konferensi anak semacam ini di rumah masing-masing," tutur Henny, menegaskan anak-anak akan sulit mengembangkan diri secara optimal jika tak diberikan kesempatan.

Adalah suatu kerugian jika orangtua menyia-nyiakan potensi anak karena kurang atau bahkan tidak menghargai anak, tandas Henny.

WAF

Editor: Asep Candra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar